Minggu, 22 November 2015

Demo buruh 1 Mei Sebagai Bentuk Penentangan Terhadap Kaum Kapitalis



Kesenjangan antara kaum buruh dan pengusaha di Indonesia masih terlihat. Demo yang sering dilakukan kaum buruh untuk menuntut kesejahteraan masih terjadi di Indonesia sebagai bentuk penentangan terhadap kaum kapitalis. Bahkan ada hari buruh internasional sedangkan di Indonesia ada hari buruh
Hari buruh Internasional yang dicetuskan pada tanggal 1 Mei. Di Indonesia untuk memperingati hari buruh sering dilakukan dengan cara demo. Seperti yang terjadi pada tanggal 1 November 2015, dimana 150 ribu buruh di jabodetabek akan turun ke jalan untuk memperingati hari tersebut dengan beberapa tuntutan. Ada 10 tuntutan yang disampaikan oleh para buruh yang pertama, menuntut kenaikan UMP/K sebesar 32%. Yang kedua, mendesak pemerintah menjalankan jaminan pensiun buruh wajib pada awal Juli 2015 dengan manfaat pensiun 60% hingga 75% dari gaji terakhir (seperti PNS). Ketiga, mendesak pemerintah menambah anggaran jamkes 30 Trilliun rupiah dari APBN. Keempat, menghapus sistem kerja Outsourcing khususnya di BUMN. Kelima, menolak kenaikan harga BBM, LPG, TDL sesuai harga pasar. Keenam, menurunkan harga barang pokok. Ketujuh, End Corporate Greed. Kedelapan, mendesak untuk mencabut aturan tentang objek vital dan stop tindakan union busting dan kekerasan terhadap aktivis buruh. Kesembilan, angkat buruh dan pegawai honorer menjadi PNS tanpa test lagi. Kesepuluh, sahkan RUU PRT, Revisi UU perlindungan TKI dan revisi total UU PPHI. [1]
Aksi seperti ini menunjukkan agar terciptanya kesetaraan untuk seluruh umat manusia. pasalnya seperti yang dijelaskan dalam Marxis “...bahwa sepanjang umat manusia beraktivitas secara fisik dalam masyarakat berbasiskan kelas yang eksploitatif dimana umat manusia telah dipaksa untuk bekerja demi kekayaan manusia yang lain.”  [2] Marxisme berpandanga bahwa kesadaran orang-orang yang memperoleh gaji atau upah akan dibentuk oleh suatu kondisi dimana mereka yang menjadi budak upah. Kesadaran buruh di Indonesia merasa di eksploitatif dan bekerja demi kekayaan manusia yang lain  mereka akhirnya menuntut adanya kesetaraan dan lebih sejahtera lagi dengan melakukan demo serta menuntut seperti 10 tuntutan di atas.


[1] Dedy Priatmojo & Foe Peace Simbolon, KSPI Serukan 10 Tuntutan Buruh di May Day, diakses dalam : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/620090-kspi-serukan-10-tuntutan-buruh-di-may-day (22/11/2015 20:35)
[2] Scott Burchill & Andrew Linklater, 1996, Theories of International Relations (New York : ST Martin’s Press) dalam terj., M. Sobirin, Teori – teori Hubungan Internasional, Bandung : Nusa Media, hal 165

Tidak ada komentar:

Posting Komentar